MUI se-Madura tertanggal 14 juli 2008 memberlakukan fatwanya yaitu melarang umat Islam untuk golput baik dalam pemilihan Gubernur, Legislatif ataupun Presiden. MUI beralasan karena memilih pemimpin hukumnya adalah wajib, maka golput jelas diharamakan. Demikian juru bicara hasil pertemuan MUI se Madura KH A Shafraji di Sumenep menyampaikan.
Berbeda dengan MUI se-Madura, justru Gus Dur yang memiliki pengikut fanatic di Madura justru mengajak untuk Golput pada pemilihan Gubernur jatim klo tidak ada perbaikan jumlah pemilih. Hal ini diungkapkan Gus Dur setelah kekahaan PKB Jatim (kubu Gus Dur) dalam mendukung pasangan Achmadi-Suhartono, sebagaimana dilansir www.inilah.com.
Keduanya memang membingungkan, dan jika penulis melihat semua menitikberatkan pada landasan politik bukan agama yang lebih mengedepankan dasar naql. Mungkin ini karena ulama madura memang banyak terlibat dalam wilayah politik, begitupun juga dengan gus dur. Dan yang lebih penting sebenarnya landasan apa yang kita pakai, bukan mengikuti siapa, yang belum tentu punya landasan yang jelas kecuali hanya memenuhi kehendak mereka saja. Wallau alam
Keyboard Laptop HP 14-Bw, BS
2 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar