Satu dari Sekolah Pinggiran, Lainnya dari Sekolah Kota
Dua siswa SDN peraih nilai ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) ini berasal dari sekolah yang berbeda. Andra Eka Wicaksana, siswa SDN Gedongan 3 Kota Mojokerto dari sekolah kota yang lengkap dengan berbagai fasilitas. Sedangkan Eka Cahya Putra Sukandar ini dari SDN pinggiran yang kerap disepelekan.
Ditemui di SDN Wates Negoro II, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Eka Cahya Putra Sukandar tampak berbahagia. Mendapatkan nilai tertinggi se-Kabupaten Mojokerto, bahkan nomor tiga se-Jatim, sama sekali bukan angannya. Meskipun putra pertama pasangan Sukandar dan Sito Fatonah ini sudah dikenal pandai di kelasnya.
Selama ini Eka selalu mendapatkan nilai tertinggi di sekolah. ''Tapi, mendengar tertinggi se-Kabupaten Mojokerto, ya kaget juga,'' kata Eka.
Apalagi, sekolah tempatnya menuntut ilmu bukanlah sekolah favorit yang lengkap dengan beragam fasilitas. SDN Wates Negoro II hanyalah SDN imbas, bukan SDN inti. Letak sekolah ini juga di pinggiran, bahkan berbatasan dengan areal persawahan penduduk. Sekaligus berbatasan langsung dengan desa di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Saat ditanya siapa tokoh idolanya? Eka mengaku, mantan Presidan RI Soekarno yang diidolakannya. Pengetahuannya tentang tokoh idolanya dan pengetahuan lainnya cukup luas. Selain belajar buku pelajaran, dia juga gemar membaca. Berbeda dengan anak-anak kebanyakan yang menyukai film kartun, tenyata Eka lebih suka melihat siaran berita di TV. Sehingga, dia menjadi kritis terhadap persoalan yang dihadapi. Termasuk terhadap gurunya apabila ada hal yang menurutnya tidak pas.
Ke mana dia akan melanjutkan sekolah? ''SMPN 1 Ngoro. Karena di sana merupakan Sekolah Berstandar Internasional (SBI),'' ungkapnya.
Berbeda dengan Eka yang datang dari sekolah pinggiran, Andra Eka Wicaksana, peraih nilai UASBN tertinggi di Kota Mojokerto ini berasal dari sekolah tengah kota yang sudah langganan juara. Yakni, SDN Gedongan 3. Putra pertama pasangan Toebiyanto dan Ratna Hartiningsih ini mengaku tidak ada target untuk meraih nilai terbaik sekota. ''Target saya sebenarnya hanya masuk SMPN 1 kota,'' ujarnya.
Ketika ternyata sekarang dia merupakan peraih nilai terbaik se-Kota Mojokerto, itu di luar target yang diusungnya. Apalagi untuk belajar, Andra tidak memiliki waktu khusus. Dia hanya mengandalkan guru di sekolah dan bimbingan di sebuah bimbingan belajar. ''Jika di rumah tidak bisa, ya tanya mama atau bapak,'' kata Andra. (*)
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=radar&id=109
Keyboard Laptop HP 14-Bw, BS
2 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar